PARIA (Balsam pear Seed)
Rekomendasi Cara Tanam
Persiapan Lahan
Tanah dibajak atau dicangkul dan kemudian dibuat bedengan dengan ukuran
lebar 200 meter, panjang sesuai dengan kebutuhan. Kemudian diberi lubang tanam dengan jarak 75
– 100 m x 150 – 175 cm. Kemudian setiap
lubang tanam diberi pupuk kandang dan pupuk dasar.
Persemaian
Media tanam dibuat dengan mencampur tanah dan kompos dengan perbandingan
2 : 1 dan dimasukan ke dalam polibag.
Perlu diperhatikan pada saat menyemai:
·
Ujung benih pare kulitnya dipangkas
·
Direndam dalam air selama 24 jam
·
Diperam dalam kertas koran
atau kain yang lembut.
·
Setelah berkecambah ditanam
pada media polibag yang disediakan dengan kedalaman 2/3 benih atau ditanam
langsung ke lapang
·
Persemaian ditutup dengan
kertas atau karung goni sampai berkecambah ke atas dan untuk di lahan langsung
ditutup
·
Persemaian disiram setiap pagi dan sore
·
Bibit siap tanam umur 12-15 hari
Penanaman
Ada 2 sistem penanaman
1.
Penanaman tanpa persemaian
Benih
yang berkecambah saat diperam ditanam langsung di lahan tanpa disemai dulu.
Tanam kecambah 2/3 bagian dan ditutup dengan pelepah pisang sampai
kecambah ke atas.
2.
Penanaman dengan persemaian
Benih hasil peraman disemai dulu dalam polibag
selama 15 hari, penanaman dilakukan saat benih berdaun 2-4 helai. Penanaman sesuai dengan jarak tanam yang
telah disediakan.
Pemeliharaan
1.
Penyulaman
Dilakukan secepat mungkin jika ada tanaman yang mati
untuk mendapatkan keseragaman pertumbuhan.
Paling
lambat satu minggu setelah tanam.
2. Pengairan.
Dilakukan terutama pada musim kemarau setiap 3 – 5 hari
sekali atau tergantung kondisi tanaman.
3.
Pemupukan.
Diberikan pada umur 1 minggu setelah tanam berupa
Urea 5 g/tan., KCl 4 g/tan. Dan SP 36 4 g/tan.. Selanjutnya diberikan 2 minggu
sekali dengan jenis dan dosis yang sama.
Pupuk daun dapat diberikan 1 minggu sekali.
4.
Pemasangan turus.
Untuk menopong atau merambatkan tanaman. Apabila pemberian rambatan terlambat akan
berpengaruh pada produksi. Adapun system
rambatan sebagai berikut:
·
Sistem tunggal,
pada tiap-tiap barisan dipasang turus berdiri sejajar kearah samping dan
diujung dipasang bamboo penguat yang dihubungkan dengan kawat.
·
Sistem ganda, 2
baris tanaman digabungkan antara sisi kanan dan kiri. Sistem ini membutuhkan bamboo
yang relatif banyak.
·
Sistem para-para, system ini cukup
efektif dibuat dan akan memberikan hasil atau produksi yang cukup dibandingkan
dengan dua system sebelumnya, tetapi membutuhkan bambu yang banyak.
Hama dan Penyakit
1.
Ulat daun
Pada daun terdapat bekas gigitan. Pengendalian dilakukan dengan menyemprot
insektisida Confidor, Tokuthion, Decis, Pegasus, Curacron dan sebagainya.
2.
Lalat buah
Larva lalat buah atau ulatnya menyerang buah muda kemudian
menggerogoti buah hingga besar, akhirnya buah menjadi busuk. Pengendalian dilakukan dengan menyemprot
tanaman dengan insektisida seperti pada ulat daun.
3.
Busuk batang
Disebabkan oleh jamur Fusarium, gejalanya terdapat busuk pada batang
yang mengakibatkan tanaman layu dan akhirnya mati. Pengendaliannya dengan membuat drainase yang
baik, fungisida yang dapat digunakan Preficur N, Dithane dan sebagainya.
4.
Bercak daun
Atau disebut juga Downy Mildew, banyak mengganggu tanaman
paria dengan gejala daun mengering dan terdapat tepung putih di permukaan bawah
daun. Penyakit ini dapat menurunkan
produksi. Pengendalian dapat dilakukan
dengan memotong daun terserang, mengatur kelembaban lahan dengan menjaga
sanitasi dan drainase. Insektisida yang
digunakan berupa insektisida kontakl maupun sistemik.
Panen
Tanaman paria dapat mulai dipanen pada umur 50 –
60 hari setelah semai, atau umur 45 – 50 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan setiap 3 – 5 hari
sekali, buah yang dipetik tergantung pada kebutuhan pasar.
CV. AGRO
INTI RAHARJA
Certificate
of Competency No : 22/Pd/CV/JBT/III/2015
Dramaga
Bogor 16620
Jawa Barat
Indonesia
Email : saribahseed@gmail.com
FB : Saribah
Seed, Fanspage : Saribah Seed
Twitter :
@Saribah Seed, IG : Saribah Seed
Marketing
& Sales Representative :
Call/SMS/WA/LINE : 0811 2226 988, 0812 1393
9094
Komentar