SEMANGKA (Watermelon Seed)








Rekomendasi Cara Tanam

Syarat tumbuh
Tanaman semangka dapat tumbuh pada ketinggian 0 - 700 m dpl, dengan suhu antara 210 – 300 C.  Semangka cocok ditanam pada tanah dengan pH 6 – 6,8 dengan tekstur lempung berpasir.  Penanaman semangka dapat dilakukan sepanjang musim, tetapi diharapkan pada saat mulai berbunga iklim mulai kering.
Persemaian
Media persemaian merupakan campuran tanah, pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1, ditambah pupuk NPK 0,5 kg per 2000 polybag.  Untuk mencegah serangan hama, pada pembibitan dapat diberikan pestisida bahan Carbofuran sebanyak 0,25 kg/2000 polybag.  Benih direndam dengan air hangat kuku selama kurang lebih 6 jam, kemudian ditiriskan dan disimpan dalam kain atau kertaas koran yang telah dibasahi untuk dikecambahkan.  Setelah berkecambah bibit dipindahkan dalam polybag yang telah disediakan dan disimpan di tempat yang diberi naungan plastik bening untuk menghindari sinar matahari langsung.  Sungkup dibuka setiap hari hingga pukul 10 pagi kemudian ditutup lagi.  Dilakukan sampai bibit siap dipindahkan ke lapangan.  Kelembaban persemaian harus selalu terjaga dengan melakukan penyiraman.  Untuk mencegah serangan hama dan penyakit perlu dilakukan penyemprotan dengan pestisida.
Persiapan lahan
1   Tanah diolah dan dibuat bedengan selebar 5 – 6 m, tanah yang akan ditanami (di bagian samping bedengan) digemburkan selebar 1 m.
2     Pengapuran diberikan apabila pH tanah kurang dari 6 dengan dosis 2 ton/ha
3   Pupuk kandang diberikan pada bagian bedengan yang akan ditanami semangka sebanyak 1 – 2 kg/tanaman.
4     Pupuk dasar diberikan sekitar 7 hari sebelum tanam, yaitu: Urea = 15 g/tan.; ZA = 30 g/tan.; SP 36 = 45 g/tan. dan KCl = 40 g/tan., total pupuk yang diberikan = 130 g/tanaman.
Transplanting
Setelah bibit berumur 8 – 12 hari setelah semai atau berdaun 2, bibit siap dipindahkan ke lahan.  Jarak tanam 60 – 70 cm dalam barisan dan 5 – 6 meter antar barisan.  Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, sebelum bibit dipindahkan sebaiknya lahan telah dileb atau diairi dan bibit direndam dalam larutan fungisida.
Pemeliharaan
Apabila ada tanaman yang mati secepatnya dilakukan penyulaman agar tanaman seragam, paling lambat 7 hari setelah tanam.
1.   Pemupukan susulan:
·         Umur 7 hst: NPK = 4,5 g/tan.; KNO3 = 2,5 g/tan.
·         Umur 14 hst: NPK = 8,5 g/tan., KNO3 = 2,5 g/tan.
·         Umur 21 hst: KCl = 15 g/tan.; NPK = 12,5 g/tan.
·         Umur 35 hst: ZA = 8,5 g/tan.; NPK = 12,5 g/tan.
·         Umur 45 – 50 hst; ZA = 10 g/tan.
Perempelan/pemangkasan cabang dan pembuahan
Cabang utama dipotong setelah 5 – 18 ruas / umur 22 hst, Mudah dalam pembentukan buah ; Pembentukan buah umur 35 – 37 hst harus sudah jadi dan buah yang dipelihara adalah buah ke 2 – 4 dari pangkal batang.  Biasanya dipelihara 1 buah per tanaman untuk mendapatkan ukuran buah yang optimal & yang lainnya dibuang. Kelebihan pencalonan buah s/d umur tanaman 35 -37 hst adalah kalau calon buah yang utama ruas 3-5 tsb tidak jadi masih mempunyai kesempatan buah lainnya utk dicalonkan/dijadikan sedangkan manfaat lainnya adalah keseragaman bobot buah dan masa panen, Bobot rata-rata per buah 6 – 8 kg ( potensi bobot s/d 12 kg ).
Pemberian Jerami
Dilakukan untuk melindungi buah, batang dan ranting.  Jerami diberikan setelah panjang tanaman sekitar 50 cm, kemudian dilakukan pembalikan buah untuk mendapatkan bentuk buah yang seragam dengan kualitas buah bagus dan warna merata (tidak putih sebagian).
Pengairan
Pengairan diperlukan untuk membantu pada awal pertumbuhan.  Pengairan dihentikan pada awal terjadinya pembentukan bunga betina.  Dan diairi kembali untuk membantu pembesaran buah.  Setelah buah mencapai ukuran maksimal pengairan dikurangi untuk mendapatkan semangka yang berkadar gula tinggi.
Pengendalian hama dan penyakit
1.      Trips
Gejalanya: pertumbuhan tanaman terhambat dan berubah bentuk.  Perubahan warna pada bunga dan bisa menyebabkan gugur buah.  Bekas pada daun akan berwarna keperakan.
Pengendalian: Menyemprotkan insektisida, seperti Agrimex, Lungidon, Confidor dan Misurol.
2.      Kutu daun Myzus pesicae
Gejalanya: daun mengering ke bawah pertumbuhan daun tidak normal, biasanya ditemukan embun jelaga yang berwarna hitam dan cairan gula yang lengket.
Pengendalian: mengumpulkan daun yang tererang dan memusnahkannya, penyemprotan insektisida, seperti Regent, Perfection 40 EC, Tokithion 500 EC.
3.      Tungau
Gejala: tanaman terhambat pertumbuhannya, bercak-bercak kuning pad daun, pada kondisi parah daun menjadi kuning dan adanya jaring-jaring serat.
Pengendalian: melakukan penyemprotan dengan pestisida seperti, Omite, Kelthane, Nisorum, Marshal, Perfecthion, Regent secara rutin dengan interval yang telah ditentukan.
 4.      Kresek (Downy Mildew)
Gejalanya: daun mengering, coklat kehitaman, menggulung ke atas di bagian bawah ditemukan jamur yang berwarna putih kehitaman.
Pengendalian: pemotongan daun yang terserang, penyemprotan fungisida  seperti Antracol, Ridomil, Vondosep dan Allo.
Panen
Buah semangka dapat dipanen pada umur 55 – 60 hst.

CV. AGRO INTI RAHARJA
Certificate of Competency No : 22/Pd/CV/JBT/III/2015
Dramaga Bogor 16620
Jawa Barat Indonesia
FB : Saribah Seed, Fanspage : Saribah Seed 
Twitter : @Saribah Seed, IG : Saribah Seed
Marketing & Sales Representative :
Call/SMS/WA/LINE : 0811 2226 988, 0812 1393 9094









Komentar

Postingan populer dari blog ini

OYONG (Sponge gourd Seed)

TENTANG KAMI