TERONG (Eggplant Seed)
Rekomendasi Cara Tanam
Media persemaian.
Media yang digunakan untuk persemaian adalah campuran antara tanah,
pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Sebelum disemai sebaiknya benih direndam
dengan air hangat kuku dengan ditambah Atonik 1 ml/l selama 1 – 2 jam, setelah
itu diperam sampai berkecambah dan kemudian dimasukan ke dalam polibag. Benih siap dipindahkan ke lahan pada umur 25
– 28 hss.
Persiapan lahan
Tanah yang telah dibajak, dibentuk bedengan dengan lebar antara 110
– 120 cm, tinggi bedengan 30 – 50 cm, jarak antar bedengaan 40 – 60 cm. Pupuk kandang diberikan dengan dosis 1 kg
per lubang tanam. Kapur pertanian
diberikan apabila pH tanah kurang dari 6
dengan dosis 2 ton.ha. Pupuk dasar diberikan 7 hst yaitu Urea = 20 g/tan, SP36 = 20 g/tan.
dan KCl = 10 g/tan..
Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan saat cuaca masih segar dan tidak
terlalu terik, sperti pagi dan sore hari.
Jarak tanam yang dianjurkan adalah 50 x
80 cm.
Pemeliharaan
Pemupukan
Pemupukan susulan diberikan dengan perincian sebagai berikut:
- Tanaman berumur 21 hst : Urea = 10 g/tan; KCl = 5 g/tan
- Tanaman berumur 3 minggu setelah pemupukan 1; Urea = 12,5 g/tan; SP36 = 6,26 g/tan; KCl = 6,25 g/tan.
- Tanaman berumur 3 minggu setelah pemupukan 2; Urea = 12,5 g/tan; SP36 = 6,25 g/tan; KCl = 6,25 g/tan.
Pengairan
Pengairan diperlukan pada saat awal
pertumbuhan dan pada saat pembesaraan buah, terutama saat musim kemarau dan
kelembaban rendah. Pengairan dapat
dilakukan dengan cara di leb atau disebor.
Pendangiran dilakukan untuk membersihkan gulma minimal mulai 3 minggu
setelah tanam, pada umur 45 hst dilakukan pembumbunan
Pengendalian
hama dan penyakit
1. Kutu daun
Gejala: daun mengeriting ke bawah,
tanaman kerdil. Pengendalian secaraa
teknis dengan mengumpulkan daun yang terserang dan memusnahkannya, serta secara
kimia dengan penyemprotan insektisida misalnya Regent.
2. Kutu epilagna
Kutu ini bewarna kuning emas atau
perak, memakan permukaan bawah daun dan mengakibatkan daun kering karena
kehilangan klorofil. Pengendaliannya
dengan melakukan penyemprotan insektisida sistemik.
3. Tungau
(mite)
Gejala:
daun menggulung ke bawah, tanaman kerdil.
Pengendalian secara mekanik dengan mengumpulkan
daun atau memotong pucuk yang terserang dan langsung dimusnahkan. Secara kimia dapat dilakukan dengan menyemprotkan akarisida seperti Mitae
atau Omite.
4. Phopopsis (busuk buah)
Gejala: buah terlihat membusuk dan
dapat menyebar dengan cepat. Penyakit
ini tergalong baru ditemukan sehingga belum ada cara pengendalian secara
kimianya, buah yang terserang sebaiknya cepat dimusnahkan dan dijauhkan dari pertanaman
terung.
5. Layu bakteri
Gejala: tanaman layu mendadak dan mati. Pengendalian dengan mencabut tanaman yang
terserang dan memusnahkannya, serta dapat pula dengan mengocorkan bakterisida
seperti Agrept dan Agrimycin pada tanaman yang belum terserang.
Panen
Terung dapat mulai dipanen setelah tanaman
berumur 50 hari setelah tanam (HST)
CV. AGRO
INTI RAHARJA
Certificate
of Competency No : 22/Pd/CV/JBT/III/2015
Dramaga
Bogor 16620
Jawa Barat
Indonesia
Email : saribahseed@gmail.com
FB : Saribah
Seed, Fanspage : Saribah Seed
Twitter :
@Saribah Seed, IG : Saribah Seed
Marketing
& Sales Representative :
Call/SMS/WA/LINE : 0811 2226 988, 0812 1393
9094
Komentar