CABE (Hot Pepper Seed)
Rekomendasi Cara Tanam
Cabe Keriting
Syarat
Tumbuh
Tanah
gembur dengan bahan organik tinggi, pH 5,5 – 7.
Jenis tanah yang paling baik adalah liat berpasir. Bisa tumbuh dengan baik pada dataran randah
sampai tinggi. Musim yang paling baik
untuk menanam cabe adalah akhir musim hujan atau awal musim kemarau.
Persemaian
1. Media
Media
persemaian terdiri dari pupuk kandang dan tanah yang telah dihaluskan dengan
perbandingan 3 : 1, kemudian ditambah pupuk TSP dan Nematisida.
2. Perlakuan benih
Agar
benih mudah berkecambah dan untuk mematikan bibit penyakit, perlu diberi
perlakuan sebagai berikut: benih
direndam dengan air hangat kuku (350 – 400 C), ditambah
fungisida Previcur N 1,5 g/l atau Agrept 1,2 g/l selama 4 – 6 jam. Kemudian benih ditiriskan dan diperam hingga
berkecambah. Benih yang telah
berkecambah dimasukan ke dalam polibag ( 1 polibag untuk 1 benih ).
Persiapan
lahan
Tanah
dibajak sampai remah lalu ditaburi dolomit sekitar 4 ton/ha. Selanjutnya dibuat bedengan dengan tinggi 40
– 50 cm (musim penghujan) dan 30 – 40 cm (musim kemarau). Lebar bedengan 120 cm dan panjang disesuaikan
dengan keadaan lahan. Di antara bedengan
dibuat saluran selebar 60 cm. Pada
bedengan setengah jadi ditaburi pupuk kandang sebanyak 30 ton/ha. Paling lambat satu minggu sebelum tanam
bedengan diberi pupuk dengan dosis:
Urea: 10 g/tan.: SP36: 45 g/tan.;
KCl: 30 g/tan.: Borate: 1 g/tan.
Dosis
pupuk ini dapat disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah setempat. Pupuk dasar diberikan dengan cara membuat dua
alur pada kedua sisi bedengan sedalam 20 cm.
Pupuk disebarkan pada kedua alur tersebut dan selanjutnya ditutup dengan
tanah. Bedengan yang telah dipupuk
langsung ditutup dengan mulsa plastik hitam perak. Penutupan akan lebih baik apabila dilakukan
pada waktu siang hari, agar plastik lebih mudah mengembang.
Transplanting
atau Penanaman
Bibit yang sudah berumur 20 – 25 hari atau
mempunyai 5 – 6 daun dapat dipindahkan ke lahan. Penanaman sebaiknya dilakukan sore hari,
sebelum ditanam, sebaiknya bibit disiram dengan campuran Previcur N atau Agrept
dengan dosis 1,5 g/l. Sebelum
penanaman, guludan dileb hingga 2/3 ketinggian guludan. Lubang tanam dibuat dengan cara melubangi plastik
mulsa dengan jarak 60 cm x 70 cm.
Plastik polibag dilepas agar perakaran dapat berkembang dengan baik.
Pemeliharaan
1. Penyulaman
dan pengairan
Penyulaman
dilakukan secepat mungkin, jika ada tanaman yang mati atau kurang normal, untuk
mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam.
Pengairan dilakukan apabila kondisi tanah kering, dapat dilakukan dengan
cara penyiraman per tanaman atau dengan cara menggenangi bedengan sampai 2/3
tinggi bedengan kurang lebih 2 jam.
2. Pemasangan ajir.
Dilakukan pada saat tanam atau maksimal 7 hst, agar
sistem perakaran tidak rusak. Tinggi
ajir 150 cm, lebar 4 cm dan kemiringan ajir 350 . Tanaman kemudian diikat pada ajir, dari satu
ajir ke ajir lain diperkuat dengan tali 50 cm dari bedengan. Tali dipasang mengelilingi
bedengan.
3. Perempelan/Perompesan
Dilakukan
pada umur 15 – 20 hst, dengan membuang tunas-tunas yang tumbuh searah, di bawah
cabang utama sehingga yang ada hanya tunas yang berseberangan agar terlihat
vigor. Jumlah tunas yang dibiarkan
maksimum 4 (empat) tunas. (Lihat
gambar?).
4. Perlakuan khusus
Khusus
untuk varietas Bintoro dan Andalas membutuhkan pupuk Ca (Kalsium) yang tinggi
mulai umur 22 hst dengan cara dikocor atau disemprot, 1 minggu sekali. Hal ini dilakukan hingga panen pertama, pupuk
daun yang dapat digunakan antara lain Forbest, Calsium Fertilizer, Calsium
Super atau Grow More Calsium. Untuk
meningkatkan vigor tanaman dapat diberikan hormon perangsang tumbuh pada umur
25 hst dan 40 hst (menggunakan Cytozime) dan umur 30 hst dan 45 hst menggunakan
Atonik.
Hama dan Penyakit Utama serta Pengendaliannya
1. Tungau
Banyak terdapat di musim kemarau, menyerang dan menyebar
dengan bantuan angin, binatang dan alat-alat pertanian. Pengendalian dengan penyemprotan Tedion,
Meothrin, Petacrex, Omit atau Miitac.
2.
Penggerek Buah
Tanda-tandanya
permukaan polong diselubungi dengan benang-benang putih, di dalamnya terdapat
larva. Pada polong muda terdapat titik
bekas tempat masuknya larva dan biji tampak berlubang. Pengendalian dengan insektisida Matador,
Buldok sesuai anjuran.
3.
Anthraknosa
Disebabkan oleh cendawan Collectotricum
lindeumthianum. Mula-mula terdapat
bercak coklat kemerahan atau jingga pada batang (biasa terjadi apabila cuaca
terlalu lembab atau curah hujan tinggi).
Pengendalian preventif dengan menggunakan benih yang tahan atau
toleran. Secara kimiawi bisa dilakukan
dengan fungisida Mancozeb (Vondozeb, Dithane M 45, Manzate), Manzeb (Velimex,
Zineb), Klorotalonil (Daconil WP).
Apabila sudah terjadi serangan, buah yang terserang harus dipetik dan
dikubur atau dibuang jauh dari areal pertanaman. Selanjutnya tanaman disemprot dengan
fungisida sistemik seperti Folicur atau Alto.
4.
Layu Bakteri (Pseudomonas
solanacearum)
Banyak menyerang di musim hujan, penyebabnya bakteri
Pseudomonas solanaceaarum yang berkembang cepat pada tanah yang
lembab. Gejala berupa kelayuan di siang
hari dan segar lagi di sore hari. Demikian berulang-ulang dan akhirnya tanaman layu
permanen dan mati. Pengendalian yang
efektif adalah dengan caara menyempurnakan pengolahan tanah dan memperbanyak
penggunaan pupuk organic seperti pupuk kandang, kompos atau bokasi. Saat tanam, 1 mst dan 1 bst,
tanaman dikocor dengan EM 4 atau Bio Mikro.
5.
Bercak Bakteri
Disebabkan oleh bakteri Xanthomonas compestris
yang banyak menyerang di musim hujan.
Pada daun terdapat bercak basah yang tidak beraturan, tepi daun terlihat
warna hitam membusuk, dan daun
menggulung. Pengendalian dengan
sanitasi sekitar pertanaman. Secara
kimiawi menggunakan pestisida berbahan aktif tembaga seperti Cupravit,
Coppeersandos, Trimiltok atau Cobox. Perlu diperhatikan penyemprotan tidak boleh dilakukan
apabila tanaman belum berumur 2 minggu.
6.
Phytopthora Blight dan Choaenophora
Blight
Pestisida yang
bisa digunakan adalah pestisida Sistemik yang diberikan secara berseling dengan
pestisida kontak, 1 kali sistemik dan 2 kali kontak. Penyemprotan dilakukan mulai umur 20
hst. Pestisida sistemik yang bisa
digunakan adalah Ridomil MZ, Melody Duo, Curzate, Sandofan, sedangkan pestisida
kontak antara lain Dithane M 45, Vondozeb dan Antracol.
7.
Bercak daun Cercospora
Gejalanya berupa bercak bulat pada permukaan daun
yang menyerupai mata kodok, daun menguning tetapi tidak membusuk. Pengendalian secara kultur teknis dengan
menjaga sanitasi lingkungan, pengendalian dengan pestisida dapat menggunakan
Score, Alto, Folicur, Rubiga atau Anvil.
Panen
Pemanenan dilakukan umur 95 sampai 110 hari setelah
tanam, dan dapat dilakukan 2 atau 3 hari sekali dengan potensi hasil 1
kg/tanaman.
Rekomendasi Cara Tanam
Cabe Rawit
Syarat tumbuh
Cabe rawit
menyukai iklim dengan suhu 250 - 350 C, intensitas cahaya cukup, pH 6 – 7, struktur tanah gembur dan
ketinggian tempat 0 m – 600 m dpl.
Media semai
Media
semai terdiri dari campuran 2 ember tanah, 1 ember pupuk kandang, 50 g TSP dan
75 – 100 g Nematisida, dimasukan dalam
polibag ukuran 8 cm x 9 cm, kemudian simpan di tempat yang terlindung dari
sinar matahari dan hujan.
Penyemaian
1.
Benih direndam dalam larutan
fungisida selama 6 – 8 jam.
2.
Diperam
pada kertas koran basah dengan suhu 300
- 350 C selama 24 jam.
3.
Benih
dimasukan dalam polibag yang sudah terisi media, usahakan tempat persemaian
membujur ke arah utara selatan.
4.
Persemaian
perlu disemprot pestisida konsentrasi rendah.
Persiapan Lahan
1.
Pengolahan lahan
Tanah
dicangkul sampai gembur, apabila perlu dilakukan pengapuran dengan dosis 2 – 4
ton/ha. Bedengan dibuat dengan ukuran
panjang sesuai lahan, lebar 100 – 120 cm dan tinggi 40 – 50 cm, jarak antar
bedengan 40 – 50 cm.
2.
Pupuk dasar
Pupuk
dasar berupa pupuk kandang dengan dosis 1 kg per tanaman. Serta Urea : SP 36 : KCl dengan perbandingan
1 : 2 : 1 dosis per tanaman 5 – 7 g.
3.
Pemasangan mulsa plastik
Lahan
perlu dibasahi sebelum pemasangan mulsa dan telah diberi pupuk dasar. Pemasangan sebaiknya pada siang hari antara
pukul 9 sampai 14 agar plastik mudah mengembang. Kemudian dibuat lubang tanam sesuai anjuran.
Pemeliharaan
1.
Penyulaman,
dilakukan sedini mungkin saat ditemukan tanaman yang mati agar pertumbuhan
tanaman seragam.
2.
Pemasangan ajir, pemasangan
bersamaan dengan penanaman atau 5 – 7 hari setelah tanam agar tidak merusak
sistem perakaran. Panjang ajir sekitar
150 cm dengan posisi ajir miring atau tegak.
3.
Pengairan,
dilakukan apabila kondisi tanah kering minimal satu minggu sekali.
4.
Penyiangan,
perlu dilakukan apabila gulma berada di parit atau lubang tanam.
5.
Pupuk susulan, pada umur 15 hst
dengan dosis 4 kg NPK dilarutkan dalam 200 liter air, pemberian dikocor 200 ml
per tanaman. Selanjutnya setiap dua
minggu sekali sebanyak 4 kali dikocor dengan NPK 5 kg / 200 liter air,
pemberian per tanaman 200 ml. Setelah panen ke 3 dipupuk susulan dengan
cara dikocor seperti pemupukan susulan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
1.
Trips
Menyerang daun-daun muda dan bunga
dengan cara mengisap cairan atau sari makanan, daun melengkung ke atas,
menyerang di musim kemarau, vector dari penyakit virus
Pengendalian
dengan memperbaiki sanitasi lingkungan, penggunaan mulsa hitam perak dan
menggunakan varietas tahan, perangkap ATP atau kertas berwarna kuning yang
dilapisi lem. Penyemprotan dengan
insektisida Regent, Confidor, Dicarzol, Curacron atau Agrimec.
2. Aphid
Tepi daun
berlekuk-lekuk, mengeriting dan
menguning, kutu muda berwarna kuning atau hijau dan dewasa berwarna coklat
kehitaman, aphid berkelompok di bawah daun. Pengendalian dengan
sanitasi lingkungan atau rotasi tanaman selain tanaman solanaceae., atau
disemprot dengan insektisida Supraside, Matador dan Marshal.
3. Tungau
Daun berwarna coklat kehitaman, menggulung ke
bawah, akhirnya gugur
Pengendalian, sanitasi lingkungan dan rotasi tanaman selain solonaceae.,
mencabut tanaman terserang atau dengan penyemprotan akarisida seperti Omite,
Mitac, Kelthan atau Tedeion.
4.
Lalat buah
Buah yang terserang
berwarna hitam, jika serangan berat buah busuk dan berair
Pengendalian,
dengan mencangkul tanah agar kepompong yang ada dalam tanah mati karena terkena
sinar matahari langsung, membuang buah yang busuk atau memasang perangkap
dengan zat perangkap Meutil Eugenoldan penyemprotan insektisida seperti
Curacron, Decis, Monitor dan Tamaron.
5.
Antraknosa
Bercak coklat kehitaman pada buah muda dan tua. Penyakit berkembang pada suhu 240 –
300 C dan kelembaban tinggi.
Pengendalian, memperbaiki sanitasi lingkungan, rotasi tanaman dan
pengaturan jarak tanam serta pemilihan varietas yang toleran, mengumpulkan buah
yang terserang lalu dimusnahkan serta dengan perlakuan pada benih dengan
larutan Benlate/Delsen 0,1 % selama 5 – 10 menit dan penyemprotan tanaman terserang
dengan fungisida Anvil, Folicur, Derosal, Daconil.
6.
Bercak daun Cercospora
Daun berwarna
atau bercak coklat kehitaman, pada tingkat serangan berat mengakibatkan daun
gugur
Pengendalian,
memperbaiki sanitasi lingkunggan, pengaturrran jarak tanam untuk mengurangi
kelembaban dan pemilihan varietas yang tahan.
Secara kimia dengan penyemprotan fungisida yang berbahan aktif Cu
seperti Cobox, Cupravit atau Trimiltox.
7. Layu bakteri Kalstonia solanaceae
Tanaman layu dari
atas, apabila dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu dan jika
dimaksukan dalam air akan tampak cairan putih.
Pengendalian, dengan rotasi tanaman, memperbaiki sanitasi lingkungan,
memusnahkan tanaman terserang dan menanam varietas tahan. Secara kimia
dilakukan dengan pengocoran Agrep atau Agrimicyn.
8.
Layu Fusarium
Seluruh tanaman kelihatan layu pada siang hari dan terlihat segar pada pagi
dan sore hari
Pengendalian, dengan mengurangi pengairan yang berlebihan dan perbaikan
drainase serta penggunaan varietas yang tahan.
Secara kimia dengan pengocoran fungisida dengan bahan aktif kaptan
seperti Altan, Ingrofol, Dipolatan, Benomil, Benlate atau Masalgin.
Pemanenan
Panen pada umur 70 hari setelah tanam dan dapat
dilakukan setiap 5 – 7 hari sekali dengan masa panen 5 –6 bulan dan potensi
hasil 2 kg/tan.
CV. AGRO
INTI RAHARJA
Certificate
of Competency No : 22/Pd/CV/JBT/III/2015
Dramaga
Bogor 16620
Jawa Barat
Indonesia
Email : saribahseed@gmail.com
FB : Saribah
Seed, Fanspage : Saribah Seed
Twitter :
@Saribah Seed, IG : Saribah Seed
Marketing
& Sales Representative :
Call/SMS/WA/LINE : 0811 2226 988, 0812 1393
9094
Komentar